A. Definisi Motif dan Motif Sosial
Motif merupakan sebuh
dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan tertentu. Misalnya, apabila
seseorang merasa lapar, itu berarti dia membutuhkan atau menginginkan makanan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang ada didalam diri
individu yang menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu berbuat
sesuatu.
Motif sosial merupakan
motif yang timbul untuk memenuhi kebutuhan individu dalam hubungannya dengan
lingkungan sosial.
Motif Tindakan Kebutuhan
yakni seseorang melakukan suatu tindakan karena ada yang menggerakkannya yaitu
motif. sedangkan motif itu timbul karena ada sebuah kebutuhan. Contoh: kita
membutuhkan makanan (kebutuhan), dari kebutuhan itu menimbulkan sebuah motif
yaitu rasa lapar. Karena kita merasakan lapar kita mencari makan (perilaku)
untuk bertahan hidup.
B. Macam-macam motif
1.
Motif Biogenetis
Adalah motif yang berkembang dalam diri seseorang
dan berasal dari organismenya sebagai makhluk biologis. Ciri motif biogenetis
adalah:
a.
Motif-motif ini berasal dari
kebutuhan-kebutuhan organisme seseorang demi kelanjutan kehidupannya secara
biologis.
b.
Motif ini bercorak universal dan tidak
terikat kepada lingkungan kebudayaan tempat manusia itu kebetulan berada dan
berkembang.
c.
Motif ini berada dalam diri individu dan
berkembang dengan sendirinya.
d.
Contoh dari motif ini adalah lapar,
haus, kebutuhan akan kegiatan, istirahat, bernafas, seks, buang air dll.
2.
Motif Sosiogenetis
Adalah motif yang dipelajari seseorang dan berasal
dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Ciri motif
ini adalah:
a.
Motif ini tidak berkembang dengan
sendirinya, tetapi berdasarkan interaksi sosial dengan orang-orang atau hasil
kebudayaan orang.
b.
Bentuk dari motif ini banyak dan
berbeda-beda tergantung dengan perbedaan yang terdapat di antara bermacam-macam
corak kebudayaan di dunia.
c.
Contoh dari motif ini adalah keinginan
untuk mendengarkan musik daerah, musik melayu, keinginan membaca sejarah
Indonesia, dll. ada juga contoh dari motif ini yang berhubungan dengan motif
biogenetic yang dihubungankan dengan corak kebudayaannya, contohnya “lapar”,
keinginan seseorang untuk makan pecel lele, ketoprak, dll.
3.
Motif Teogenetis
Adalah motif yang berhubungan dengan makhluk manusia
sebagai makhluk yang berketuhanan. Adapun cirri dari motif ini adalah:
a.
Motif ini berasal dari interaksi manusia
dengan Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupan sehari-hari
dimana ia berusaha merealisasikan norma-norma agama yang dianutnya.
b.
Dalam hal ini manusia memerlukan
interaksi dengan Tuhan agar dapat menyadari akan tugasnya sebagai makhluk yang
berkeTuhanan
c.
Contoh dari motif ini adalah keinginan
untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, keinginan untuk merealisasikan
norma-norma agama menurut kitap suci.
C. Beberapa cara memotivasi orang lain
1. Memotivasi dengan kekerasan
Suatu ketika seseorang pemimpin akan melakukan cara
ini agar anak buahnya melakukan apa yang harus dilakukan. Di dalam angkatan
bersenjata seorang pemimpin akan mengancam para serdadu dengan sutu hukuman,
jika mereka tidak atau kurang disiplin. Contoh lainnya, seorang pelatih sepak
bola mengancam akan menskors anggotanya bila tidak disiplin dalam
latihan-latihan untuk meningkatkan prestasinya.
Cara memotivasi seperti ini biasanya menimbulkan
perasaan tidak senang bagi subjek yang terkena. didalam masyarakat yang
demokratis cara semacam ini kurang begitu tepat, sebab orang akan memiliki
sifat ketergantungan yang besar, dan kurang mampu menumbuhkan kesadaran.
2. Memotivasi dengan bujukan
Cara yang kedua ini berupa memberikan bujukan atau
memberikan suatu hadiah, bila orang lain itu mengerjakan sesuatu. Bujukan atau
hadiah itu dapat berupa:
a.
Untuk buruh atau pekerja akan diberi
tambahan upah.
b.
Untuk pelajar akan memperoleh nilai baik.
cara ini mungkin akan berhasil, tetapi seperti dengan cara pertama, hal ini
akan menimbulkan ketergantungan.
Cara ini
merupakan cara terbaik untuk memotivasi orang lain. Dalam hal ini mereka
berbuat sesuatu dengan suatu rasa percaya diri sendiri bahwa apa yang dilakukan
adalah untuk mencapai tujuan tertentu, ada keinginan dari dalam. Seorang pelajar
bukan karena bujukan guru, tetapi murid belajar karena memang ingin memperoleh
prestasi yang lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar