’’PENGEMBANGAN PERSONEL SEKOLAH MENUJU MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL
DI MTs NEGERI JABUNG TALUN BLITAR”.
A.
Latar Belakang
Dalam
pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara
Indonesia tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang
dimilikinya.[1]
Berbicara
masalah pendidikan tentu tidak akan lepas dari proses belajar, karena belajar
merupakan proses pengembangan potensi manusia dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidkan. Ini
mengandung pengertian bahwa berasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidkan itu sangat bergantung pada proses
belajar yang di alami siswa, baik ketika
ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Jadi
belajar merupakan kunci yang paling vital dalam setiap usaa pendidikan.
Pengembangan personel adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral pegawai sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan.[2]Pendidikan
meningkatkan keahlian teoritis, dan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan
personel.
Kualitas personel ini
menyangkut dua aspek, yakni aspek fisik
(kualitas fisik), dan aspek non fisik (kualitas non fisik) yang menyangkut
kemampuan bekerja, berfikir, dan keterampilan-keterampilan lain.[3]
Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas personel ini juga dapat diarahkan kepada kedua aspek
tersebut. Untuk meningkatkan kualitas fisik dapat diupayakan melalui
program-program kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas non-fisik
tersebut maka upaya program pengembangan adalah yang paling diperlukan.
Dapat disimpulkan bahwa pengembangan personel secara mikro adalah
suatu proses perencanaan pendidikan pelatihan dan pengelolaan tenaga personel
untuk mencapai suatu hasil yang optimal.[4]
Hal ini berarti bahwa proses pengembangan personel itu terdiri dari perencanaan
(planning) pendidikan dan pelatihan, dan pengelolaan.
Selanjutnya
Sekolah Standar Nasional (SSN) merupakan sekolah yang telah memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP) sesuai dengan PP RI NO.19 Tahun 2005 yang berarti
memenuhi tuntutan SPM sehingga diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan
yang standar dan menghasilkan lulusan dengan kompenetensi sesuai dengan standar
nasional yang ditetapkan.
Untuk
mewujudkan sebuah Madrasah Tsanawiyah Negeri berstandar Nasional maka harus
memenuhi persyaratan BSN (Badan Standard Nasional) yang antara lain meliputi
standar isi, standar proses, standar penilaian, standar kelulusan, standar
pembiayaan, standar pengelolaan, dan standar sumber daya manusia (SDM).
MTS
Negeri Jabung yang beralamat di Jl.Tumpang raya Talun Blitar merupakan lembaga
yang sedang meningkatkan kualitas pedidikan menuju standard nasional. Madrasah
ini telah banyak meraih prestasi dari berbagai macam lomba, baik di tingkat
kecamatan, kabupaten, dan tingkat provinsi. Akan tetapi MTs Negeri Jabung
belum memanfaatkan secara baik dukungan dari masyarakat untuk menggalang
dukungan yang lebih nyata, khususnya dalam hal pengadaan dana, Belum banyak
memiliki jaringan dengan lembaga-lembaga di sekitar madrasah yang sebetulnya
memiliki perhatian yang besar terhadap pengembangan pendidikan. Untuk
itu,seharusnya kepala sekolah labih peka dengan apa yang sedang di alami
sekolaannya dan dapat menggunakan kesempatan tersebut dalam rangka untuk
memajukan sekola tersebut.
Berdasarkan latar di atas
belakang penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana upaya pengembangan
personel untuk meningkatkan mutu pendidikan di suatu lembaga pendidikan/sekolah
khususnya di MTs Negeri Jabung Blitar yang dijadikan penulis sebagai objek
penelitian. Maka dalam penulisan makalah ini penulis memberi judul “PENGEMBANGAN PERSONEL SEKOLAH MENUJU
MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL DI MTs NEGERI JABUG TALUN”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yakni “Bagaimana
langkah yang dilakukan untuk pengembangan personel sekolah menuju madrasah
berstandar nasional di MTs Negeri jabung?”
C.
Ruang Lingkup
Dalam pembahsan ini ,penulis
memberikan batasan pada pada
pengembangan personel di MTsN Jabung. Adapun ruang lingkup ini ,agar penelitian
ini lebih terarah dalam pembahasannya serta tidak menyimpang dari rencana yang
telah di tentukan.
Di samping itu ada pertimbangan
khusus yaitu mengingat waktu , tenaga
dan kemampuan penulis yang terbatas . untuk itu penulis membatasi ruang lingkup
penelitian yang di sesuaikan dengan tujuan sebagai penyajian analisa data dapat di tulisdengan cepat.
Dalam ruang lingkup ini penulis
membatasi objek penelitiannya berkisar pada :
1. Pelaksanaan Pengembangan persenel sekolah dalam meningkatkan mutu
pendidikan di MTs Negeri Jabung belum maksimal
2. Kurang matangnya perencanaan dan langkah yang tepat dijalankan
sekolah dalam pengembangan personel sekolah MTs Negeri Jabung
3. Sedikitnya kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan
kemampuan dan potensi yg dimiliki oleh personel sekolah di MTs Negeri Jabung
4.
Usia dan fisik personel sekolah yang sudah
lanjut sedikit menghambat program pengembangan personel sekolah sehingga tidak
dapat menyerap materi pengembangan dengan cepat.
D.
Signifikasi Penelitian
Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap
dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan tentang pengembangan personel
sekolah.
Secara umum penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi dunia pendidikan secara luas, khususnya yang berhubungan dengan
topik terkait, yaitu pengembangan personel sekolah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan menuju madrasah berstandard nasional, yang diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk :
1.
Untuk
mengetahui dan memahami bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pengembangan personel sekolah menuju madrasah berstandar nasional.
2. Untuk mengetahui dan memahami upaya-upaya apa saja yang telah
dilakukan sekolah dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh
guru dan staf di MTs Negeri Jabung
E.
Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini di tentukan dengan menggunakan kriteria
kreadibilitas data (derajat kepercayaan). Kredibilitas data dimaksudkan untuk
membutuhkan bahwa apa yang berasil di kumpulkan sesuai kenyataan di lapangan.
Untuk memenui keabsahan data atau kreadibilitas data mengenai Pengembangan personal sekola menuju madrash
berstandar nasional di MTsN Jabung
Talun Blitar,pemakala menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:[5]
1.
Teknik
perpanjangan keikutsertaan,ialah untuk memungkinkan peneliti terbuka teradap
pengaru ganda,yaitu faktor-faktor konstektual dan pengaruh bersama pada
peneliti dan subjek yang akhirnya mempengarui fenomena yang diteliti.
2.
Ketekunan
pengamatan, dengan maksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi
yang sangat relevan dengan persoalan atau isu-isu yang sedang di cari dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci.
3.
Triagulasi,
adla teknik pemekrisaan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan data atau
sebagai pembanding teradap data tersebut. Triagulasi di bedakan dalam empat
teknik pemeriksaan yaitu dengan mamanfaatkan sumber, metode, penyidik, dan
teori.
4.
Pengecekan
atau diskusi sejawat, dilakukan dengan cara mengekspos asil sementara atau asil
akhir yang diperole dalam bentuk diskusi analitik dengan teman-teman sejawat.
Demikian halnya
dalam penelitian ini secara tidak langsung peneliti tela menggunakan beberapa kriteria keabsahan
data dengan menggunakan teknik pemekrisaan sebagaimana yang telah tersebut di
atas, untuk membuktikan kepastian data yang telah di perolehnya. Yaitu dengan
membandingkan perolean data pada teknik yang berbeda dalam fenomena yang sama
dan dengan membandingkan perolean data dari teknik pengumpulan data yang sama
dengan sumber yang berbeda.
F.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk
mendapatkan hasil penelitian yang akurat, peneliti menggunakan teknik sebagai
berikut:
a.
Angket
Angket
digunakan untuk memperoleh data tentang pengembangan personel sekolah dalam
meningkatkan pendidikan menuju madrasah berstandard nasional. Angket disebarkan
kepada guru dan staf administrasi, angket yang disebarkan berbentuk pertanyaan
dimana responden hanya memilih jawaban yang paling tepat pada 4 alternatif
jawaban yang telah disediakan.
b.
Wawancara
Wawancara yaitu
proses tanya jawab dalam penelitian yang dilakukan secara lisan antara dua
orang atau lebih untuk mendapatkan informasi-informasi atau
keterangan-keterangan yang di butukan ole peneliti. Wawancara digunakan untuk
memperoleh data atau informasi tentang pengembangan personel sekolah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan menuju madrasah berstandard nasional di MTS
Negri Jabung
Teknik ini dilakukan untuk menjelaskan program pengembangan personel
sekolah di MTs Negeri jabung secara terperinci dengan
narasumber/ informan: Kepala sekolah, kepala bagian humas, koordinator TU, dan
beberapa guru. Adapun hal-hal yang akan dibahas dalam wawancara ini mengenai:
a)
Jenis-jenis
pengembangan personel
b)
Tahapan-tahapan
yang dilakukan oleh MTs Negeri Pamulang dalam pengembangan personel sekolah,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
c)
Metode-metode
pengembangan personel sekolah
d)
Manfaat
pengembangan personel
e)
Kriteria
madrasah berstandar nasional
c.
Observasi
Observasi
adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis teradap gejala-gejala yang
tela diteliti.kegiatan observasi meliputi pengamatan, pencatatan secara
sistematis teradap kejadian-kejadian yang di lihat danhal-hal lain yang
diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukannya[6].
Observasi dilakukan
oleh peneliti semata-mata untuk mengamati proses pelaksanaan pengembangan
personel sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan menuju madrasah
berstandar nasional di MTS Negeri Jabung.
d.
Dokumentasi
Dokumentasi
dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen, baik
yang berada di tempat penelitian maupun yang berada di luar tenpat penelitian,
yang ada ubungannya dengan penelitian tersebut.[7]
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang berkaiatan dengan pelaksanaan
pengembangan personel sekolah baik berupa sejarah berdirinya MTS Negri Jabung,
data-data guru dan karyawan, data tentang kegiatan penerimaan guru dan
karyawan, dan lain sebagainya agar penulis mendapatkan informasi secara mendala
G.
Analisa Data
Setelah data
yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisa data.
Menganalisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data
yang diperoleh agar dapat dipahami, bukan hanya untuk orang yang meneliti
tetapi juga oleh orang lain yang mengetahui hasil penelitian.
Teknik analiais
data yang dugunakan dalam penelitian ini
adalah teknik deskriptif yaitu penelitian yang di lakukan dengan menggambarkan
data yang di peroleh dengan kata-kata atau kalimat yang di pisahkan untuk
katagori dan untuk mendapatkan kesimpulan.[8]
Untuk mendapatkan data yang sistematis dan faktual, peneliti menggunakan tiga
cara , sebagaimana yang di kemukakan oleh Matthew B. Milles yaitu :
1.
Reduksi
data,yaitu proses pemilihan dan pemusatan peratian penelitian melalui seleksi
yang ketat terhadap fokus yang dikaji.
2.
Paparan
atau sajian data,yaitu proses penyusunan informasi yang bermacam-macam ke dalam
bentuk yang sistematis,sehingga menjadi lebih sederhana dan selektif serta
dapat di pahami maknanya. Penyajian makna di maksudkan untuk menentukan
pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3.
Penarikan
kesimpulan, yaitu merupakan langka terakhir yang di lakukan peneliti dalam
menganalisa data secara terus meneruus,
baik paada saat pengumpulan data atau
setelah pengumpulan data. Pada mulanya kesimpulan dapat di buat longgar dan di
buka, kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar pada pokok temuan.[9]
Penarikan data dengan induktif ini digunakan karena proses induktif lebih dapat
menemukan pernyataa-pernyataan ganda sebagaimana yang terdapat dalam data.
Analisis induktif juga lebih dapat membuat hubungan peneliti-informan menjadi
eksplisit dan dapat dikenal.[10]
DAFTAR PUSTAKA
Malayu
Hasibuan, Manjemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001)
Soekidjo
Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1998).
Soekidjo
Notoatmodjo, Pengembangan Sumber.
Moleong Lexy J,Metodologi penelitian
kualitatif, Bandung: remaja Rosdakarya,2001
Iskandar,metodologi
penelitian kualitatif,
Suharsini
Arikunto, prosedur penelitian: suatu pendekatan praktis,(Jakarta PT. Bima Karya,2002)
Matthew
B. Milles dan A. Michael huberma,analisis data kualitatif (Jakarta; UI
press,1992)
[1]
http://organisasi.org/undang_undang_dasar_1945_pembukaan_batang_tubuh_dan_aturan
[2]
Malayu Hasibuan, Manjemen
Sumber Daya Manusia, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2001), cet.13, .h.69
[3]
Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan
Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998).2
[4]
ibid.3
[5]
Moleong,Metodologi penelitian kualitatif,177
[6]
Iskandar,metodologi penelitian kualitatif,121
[7]
Ibid,134
[8]
Suharsini
Arikunto, prosedur penelitian: suatu pendekatan
praktis,(Jakarta
PT. Bima Karya,2002).30
[9]
Matthew B. Milles
dan A. Michael huberma,analisis data kualitatif (Jakarta; UI
press,1992).16-18
[10]
Moelong, metodologi penelitian
Kualitatif,5
0 komentar:
Posting Komentar