PERKEMBANGAN FISIK, MOTORIK, KOGNITIF DAN
SOSIOEMOSIONAL PADA BAYI
1.) PENDAHULUAN
Perttumbuhan da perkembaga bayi merupakan suatu hal yang
penuh teka-teki dan pertanyaan karena bayi terlihat bagae mahlik yag perilaku
umumnya tampak tidak terorgaisasi, ia akan menangis ketika merasa tidak nyaman
dan tidak aman. Serta hanya terdiam saja ketika sebaliknya. Hal itu membuat
orag bertanya-tanya sebenarnya hal apa saja yang bias ia lakukan apakah dengan
terdiamnya serta kebiasaanya yang selalu tidur hingga 16-17 jam perhari bayi
juga bias melihat, mendengar dan merasakan rangsangan dari sekitarnya.
Sang ibu biasanya memliki permasalaha komunikasi degan
bayinya. Ibu ingin memenuhi kenyamana dan keiginan bayi sepenuhnya namun
kadang kita tidak tau apa maksud dari tangisan bayi. Dalam makalah ini akan
membahas mengenai bagaemana sebenarya pertumbuhan dan perkembangan bayi
tersebut. Sehingga kita dapat memahami bagaemana dunia sang bayi tersebut
dimana hal tersebut akan mendorong perkembangan dan pertumbuhan bayi secara
optimal.
2.) PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA BAYI
a. Urutan Cephalocaudal dan proximodistal
Urutan Cephalocaudal ialah urutan pertumbuhan,dimana pertumbuhan terbesar selalu
dimulai dari atas kepala dilanjutkan dengan pertumbuhan fisikmencakup yang besar,berat
serta pertumbuhan organ tubuh lainnya secara berangsur-angsur dari atas
kebawah(keleher, bahu batang tubuh tengah dan lain lain).Urutan
proximodistal ialah pertumbuhan dimulai pada bagian tengah tubuh lalu
bergerak dari kaki dan tangan.
b. Tinggi dan berat
Bayi yang baru lahir kehilangan 5-7% berat tubuh meraka,
segera setelah bayi menyesuaikan diri dangan mengisap, menelan dan mencerna
mereka bertumbuh cepat dan memperoleh berat kira-kira 5-6ons permingguy selama
bulan pertama pada bulan ke empat berat badan mereka naik mencapai hampir tiga
kali lipat dari berat mereka ketika hari pertama kelahiiran.
c. Keterampilan Motorik kasar dan halus
Ketrampilan motorik kasar meliputi kegiatanotot-otot
besar seperti menggerakan lengan dan berjalan.dan ketrampilan motorik halus
meliputi gerakan-gerakan menyesuaikan secara lebih halus, separti ketangkasan
jari meraih dan menggegan, gerakan pergelangan tangan, perputaran tangan, dan
koordinasi jari.
d. Otak
Ketika bayi berjalan, berbicara, berlari, menggoyang-goyagka
mainan yang daat berbunyi, tersenyum dan mengerutkan dahi maka
perubahan-perubahan dalam otaknya sedang berkembang. Sebenarnya sejak lahirn
bayi sudah memiliki semua sel syaraf (neurons) yang akan dimiliki
sepanjang hidupnya.tetapi pada saat lahir dan awal khidupannya
keterkaitan sel-sel ini masih sangat lemah.
e. Kebutuhan gizi dan perilaku makan
Perbedaan-perbedan yang ada pada setiap bayi dalam
cadangan gizi, komposisi tubuh, tingkat pertumbuhan dan pola kegiatan membuat
pendefinisian kebutuhan gizi yang sesungguhnya sulit dilakukan. Akan tetapi
para pakar gizi menganjurkan bahwa bayi perlu mengkonsumsi 50 kalori per hari
untuk setiap pon berat mereka.
f. Perkembangan Sensoris dan persepsi
Semua informasi datag pada bayi melalui indra. Sesasi
terjadi ketika sekumpulan informasi menadakan kontak dengan peerima sensor
(mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit). Persepsi ialah interpretasi
tentag apa yang diindrakan atau dirasakan.
g. Persepsi Visual
Dunia visual pada bayi yang baru lahir bukanlah
kebingungan tetapi bayi yang baru lahir diperkirakan 20/200-20/600 pada
bagan snellen yaitu akat untuk menguji mata.ini sekitar 10-30 kali lebih rendah
dari penglihatan orang dewasa normal. Tetapi akan meningkat pada usia 6 bulan
h. Pendengaran
Segera setelah kelahiran, bayi dapat mendengar, walaupun
ambang pintu sensor orang dewasa (Trehub, dkk, 1991). Oleh karenanya, suatu
rangsangan harus lebih nyaring untuk didengar oleh bayi. (Morrongiello,
Fenwick, & Chace, 1990). Kenyataan bukan hanya bayi yang baru lahir yang
bisa mendengar, bahwa ada kemungkinan janinpun bisa mendengar ketika ia
mendekap di dalam kandungan ibunya. Janin dapat mendengar pada beberapa bulan
terakhir kehamilan.
i. Sentuhan pada Bayi yang Baru Lahir
Bayi-bayi yang baru lahir ternyata sudah memberi respons
terhadap sentuhan. Sentuhan ke pipi ternyata menghasilkan gelengan kepala
sedangkan sentuhan ke bibir menghasilkan gerakan mengisap. Sebagai contoh,
sunat biasanya dilakukan kepada bayi laki-laki kecil kira-kira hari ketiga
setelah kelahiran. Peningkatan tangisan dan ocehan intensif selama prosedur
sunat dilakukan, mengindikasikan bayi berusia 3 hari mengalami rasa sakit
(Gunnar, Malone, & Fisch, 1987; Porter, & Marshall, 1988).Bayi
laki-laki yang baru lahir yang menangis intensif selama sunat, menunjukkan
bahwa mereka mengalami stres. Selama bertahun-tahun, para dokter telah
melakukan operasi pada bayi-bayi yang lahir tanpa pembiusan. Praktek kedokteran
ini dilakukan karena bahaya pembiusan terhadap bayi dan anggapan bahwa bayi
yang baru lahir tidak merasakan sakit. Baru-baru ini, ketika para peneliti
yakin bahwa bayi yang baru lahir dapat merasakan sakit, praktek operasi yang
telah berlangsung lama pada bayi yang baru lahir tanpa pembiusan semakin banyak
diperdebatkan.
j. Penciuman (Smell)
Bayi-bayi yang baru lahir dapat membedakan bau. Hal ini
ditunjukkan dari ekspresi wajah mereka. Mereka kelihatannya menyukai bau
vanilla dan arbei tetapi tidak suka bau telur dan ikan busuk (Steiner, 1979).
k. Kecapan (Taste)
Ketika mengisap puting yang diolesi dengan suatu larutan yang
manis, jumlah isapan bertambah (Lipsitt, dkk, 1976). Dalam penelitian lain,
bayi-bayi yang baru lahir memperlihatkan suatu ekspresi senyum setelah diberi
larutan manis. Sebaliknya mereka mengerutkan lidah mereka setelah diberi
larutan asam (Steiner, 1979).
l. Persepsi Menyeluruh
Percepsi menyeluruh (intermodal perception) ialah
kemampuan mengaitkan dan informasi atas dua atau lebih pengalaman sensoris,
seperti penglihatan dan pendengaran.
3.) PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA BAYI
a. Teori Piaget Tentang Perkembangan Bayi
Piaget yakin bahwa seorang anak melalui serangkaian tahap
pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa. Kemampuan bayi dari tahap-tahap
tersebut berasal dari tekanan biologis untuk menyesuaikan diri (adapt) dengan
lingkungan dan adanya pengorganisasian struktur berpikir.
Menurut Piaget, perkembangan pemikiran dibagi ke dalam empat
tahap yang secara kualitatif sangat berbeda: sensoris-motorik, praoperasional
dan operasional konkret, dan operasional formal.
b. Tahap Perkembangan Sensoris- Motorik
Tahap sensoris motorik Piaget berlangsung dari kelahiran
hingga kira-kira usia 2 tahun. Selama masa ini perkembangan mental dipengaruhi
oleh kemajuan yang besar pada kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan
mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik –
oleh karena itu, namanya sensorik-motorik (Piaget, 1952)
Tahapan-tahapan Piaget, perkembangan subtahap sensoris
motorik adalah: (1) reflek sederhana, (2) kebiasaan-kebiasaan sederhana dan
reaksi sirkuler primer, (3) reaksi sirkuler sekunder, (4) koordinasi reaksi
sirkuler; (5) reaksi sirkuler tersier, pencarian dan keingin tahuan; (6)
internalisasi skema.Reflek sederhana (simple reflexe) ialah subtahap sensoris
motorik pertama Piaget, yang terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada
subtahap ini, alat dasar Reaksi sirkuler sekunder (secondary sircular
reaction) ialai subtahap sensorik-motorik ketiga Piaget, yang berkembang antara
usia 4 dan 8 bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin berorientasi atau berfokus
pada benda di dunia, yang bergerak dengan keasyikan dengan diri sendiri dalam
interaksi sensoris-motorik.
Koordinasi reaksi sirkuler sekunder (coordination of
secondery sirculer reaction) ialah subtahap sensorik-motorik keempat Piaget,
yang berkembang antara usia 8 dan 12 bulan. Pada subtahap ini, beberapa
perubahan yang signifikan berlangsung yang meliputi koordinasi skema dan
kesengajaan.
Reaksi sirkuler tersier, kesenangan atas suatu yang baru, dan
keingintahuan (tertiary circular reaction, novelty and curiosity) ialah
subtahap sensoris-motorik kelima Piaget yang berkembang antara usia 12 dan 18
bulan. Pada subtahap ini bayi semakin tergugah minatnya oleh berbagai hal yang
ada pada benda-benda itu dan oleh banyak hal yang dapat mereka lakukan pada
benda-benda itu.
Internalisasi skema yaitu (internalization of sehemes)
ialah subtahap sensoris-motorik keenam dan terakhir Piaget, yang berkembang
antara usia 18 dan 24 bulan. Pada subtahap ini fungsi mental bayi berubah dari
suatu taraf sensoris motorik murni menjadi suatu taraf simbolis, dan bayi mulai
mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan kemampuan untuk menggunakan
simbol-simbol primitif.koordinasi sensasi dan aksi ialah melalui perilaku reflektif,
seperti mencari dan mengisap, yang dimiliki bayi sejak kelahiran.
Kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer
(first habit dan primary circual reaktion) ialah subtahap sensorik-motorik
kedua Piaget 1-4 bulan. Pada subtahap ini, pada subtahap ini bayi belajar
mengkoordinasikan sensasi tipe skema atau struktur-yaitu, kebiasaan dan
reaksi-reaksi sirkuler primer.
Reaksi sirkuler primer (primary circular reaction) ialah
suatu skema yang didasarkan pada usaha bayi untuk memproduksi suatu peristiwa
yang menarik atau menyenangkan yang pada mulanya terjadi secara kebetulan.
c. Ketetapan Benda
Ketetapan benda (object permanence) ialah istilah Piaget bagi
pencapaian paling penting pada seorang bayi: pemahaman bahwa benda-benda dan
peristiwa-peristiwa masih tetap ada dan berlansung walaupun benda-benda dan
peristiwa-peristiwa itu tidak dapat dilihat, didengar atau disentuh secara
langsung.
4.) PERSPEKTIF BARU TENTANG PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA
MASA BAYI
Bayi dapat belajar mengenal benda-benda dan tersenyum kepada
benda-benda itu, merangkak, dan memanipulasi benda-benda, tetapi bayi belum
memiliki konsep dan gagasan atas benda-benda itu. Piaget yakin bahwa ketika
bayi memasuki masa akhir perkembangan sensoris-motorik, pada kira-kira usia 1,5
hingga 2 tahun barulah bayi benar-benar belajar bagaimana mengenali
lingkungannya secara simbolis dan konseptual.
Teori perkembangan sensoris-motorik Piaget saat ini telah
disanggah dari dua sumber. Pertama bidang perkembangan persepsi bayi
menunjukkan bahwa suatu dunia persepsi yang stabil dan nyata telah dibangun
jauh lebih awal pada masa bayi dibandingkan dengan yang dibayangkan oleh
Piaget.
a. Perkembangan Persepsi
Secara singkat, perkembangan persepsi yang diyakini oleh para
peneliti ialah bahwa bayi-bayi melihat benda berdiri sendiri, satu, kokoh dan
terpisah dari lingkungan sekitarnya, ada kemungkinan hal ini terjadi pada saat
lahir atau segera sesudahnya, tetapi secara pasti hal ini terjadi pada usia 3
hingga 4 bulan. Bayi-bayi kecil masih harus belajar banyak tetapi dunia
sekitarnya tampak stabil dan teratur bagi mereka dan oleh karena itu, dunia
sekitar mereka dapat mereka “rumuskan“.
b. Perkembangan Konsepsi
Penelitian baru-baru ini tentang perkembangan persepsi dan
konsepsi bayi menunjukkan bahwa bayi mempunyai kemampuan persepsi yang lebih
canggih dan dapat memulai berpikir jauh lebih awal dibandingkan dengan apa yang
dibayangkan oleh Piaget.
5.) PERSPEKTIF PEMROSESAN INFORMASI DAN PERKEMBANGAN
BAYI
Piaget yakin bahwa kemampuan bayi untuk membangun skema
sensoris-motorik, membangun suatu dunia benda yang koheren dan peristiwa yang
cocok untuk membentuk isi gagasan, meniru, dan membentuk gambaran atas benda.
Tetapi banyak pakar psikologi pemrosesan informasi yakin bahwa perkembangan
bayi lebih maju dibanding dengan keyakinan Piaget.
a. Habituasi dan Dishabituasi
Apabila suatu rangsangan-cahaya atau suara-ditujukan kepada
bayi beberapa kali secara berturut-turut, mereka biasanya kurang memberi
perhatian terhadap rangsangan itu. Hal ini menunjukkan rasa bosan mereka
terhadap rangsangan itu. Ini adalah proses pembiasaan (habituation)yakni
menyajikan yang berulang-ulang dari stimulus yang sama yang menyebabkan
berkurangnya perhatian terhadap rangsangan. Dishabituation ialah suatu minat
yang diperbarui seorang bayi terhadap suatu rangsangan. Untuk mempelajari
apakah dishabituasi sedang terjadi ialah perilaku mengisap (perilaku mengisap
berhenti jika bayi kecil menyentuh suatu benda yang lembut) .
Pengetahuan habituasi dan dishabituasi dapat mengembangkan interaksi
orang tua-bayi.
Orang tua yang bijaksana mengetahui bahwa bayi memperlihatkan
suatu minat dan pengulangan rangsangan sangat penting bagi bayi untuk memproses
informasi.
b. Memori
Memori (memory) ialah unsur pusat perkembangan kognitif yang
memuat seluruh informasi yang di dalamnya individu menyimpan informasi yang ia
terima sepanjang waktu. Kadang-kadang informasi hanya disimpan beberapa detik,
dan pada kesempatan lain informasì disimpan seumur hidup. Memori digunakan
ketika kita mencari dan mengingat. Baru-baru ini para peneliti perkembangan
anak telah memperlihatkan bayi usia 3 bulan telah memiliki kemampuan menyimpan
memori (Grunwald, dkk, 1993). Menurut Rovve-Collier, bahkan memori bayi yang
berusia 2,5 bulan telah terinci secara luar biasa.
c. Imitasi
Peneliti perkembangan bayi Andrew Meltzoff (1990; Meltzoff
& Kuhl, 1989; Meltzoff & Moore, 1992) melaksanakan sejumlah studi
tentang kemampuan imitasi bayi. Dalam pengamatan Meltzoff tentang bayi pada 72
jam pertama kehidupan, bayi secara berangsur-angsur memperlihatkan suatu respon
imitasi penuh tentang ekspresi wajah orang dewasa, seperti menjulurkan lidah
keluar atau membuka mulut lebar-lebar.
6.) PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM INTELIGENSI
Adalah penting untuk mengetahui apakah seorang bayi
berkembang dengan tingkat perkembangan yang lambat, normal, atau cepat. Kalau
seorang bayi berkembang pada tingkat yang lambat, beberapa bentuk pengayaan
cukup penting. Bila suatu bayi berkembang pada tahapan yang lebih maju, orang
tua dapat dinasihati untuk memberi mainan yang lebih “sulit“ guna merangsang
pertumbuhan kognitif mereka.Kontributor yang paling utama penting pada
pelaksanaan tes perkembangan bayi ialah Arnold Gesell (1934). Versi tes Gesell
yang sekarang sering digunakan ini memiliki empat kategori perilaku: motorik,
bahasa, daya usai (adaptive), dan interaksi personal sosial.
Develepment quotient, DQ, ialah sekor perkembangan
keseluruhan yang meliputi subskor pada bidang motorik, bahasa, daya suai, dan
interaksi personl-sosia pengukuranl bayi Gesell.
Skala Perkembangan Bayi (Bayley Scales of Infant
Development), yang dikembangkan oleh Nancy Bayley (1969), digunakan secara luas
dalam pengukuran perkembangan bayi. Versi terbaru memiliki tiga komponen: skala
mental, skala motorik, dan profil perilaku bayi.
Dalam skala mental Bayley, bayi berusia 6 bulan seharusnya
dapat memperlihatkan kesenangan dan ketidaksenangannya, dan secara tekun
mencari benda-benda yang berada sedikit diluar jangkauan. 12 bulan, bayi
seharusnya dapat memperlihatkan perilaku bila diperintahkan melakukannya,
meniru kata-kata yang penguji kataan (seperti Mama), dan memberikan
respon terhadap permintaan-permintaan yang sederhana (seperti “minum“).
Tes inteligensi bayi berguna dalam mengukur berapa besar
dampak kekurangan gizi, obat-obatan, kehilangan kasih sayang ibu (matermal
deprivation), dan rangsangan lingkungan terhadapw perkembangan bayi. Hasil
tes ini sangat bermanfaat dalam meramalkan inteligensi dikemudian hari.
7.) PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa (language) ialah suatu sistem simbol yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pada manusia, bahasa ditandai
oleh daya cipta yang tidak pernah habis dan adanya sebuah sistem aturan. Daya
cipta yang tidak pernah habis (invinite generativity) ialah suatu kemampuan
individu untuk menciptakan sejumlah kalimat bermakna yang tidak pernah berhenti
dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas, yang menjadikan
bahasa sebagai upaya yang sangat kreatif. Sistem aturan bahasa mencakup:
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmantik.
Fonologi (phonologi) ialah study tentang bunyi-bunyian
bahasa. Morfologi (morphologi) mengacu pada ketentuan-ketentuan
pengkobinasian morfem; morfem ialah rangkaian bunyi-bunyian terkecil yang
memberi makna kepada penggalan suku kata yang kita ucapkan dan dengar. Sintaksis
(syntax) melibatkan bagaimana kata-kata dikombinasikan untuj membentuk
ungkapan dan kalimat yang dapat diterima.
Suatu konsep yang berkaitan erat dengan sintaksis ialah tata
bahasa (grammar), gambaran formal tentang ketentuan-ketentuan sintaksis.
Semantik (semantics) mengacu kepada makna kata dan
kalimat. Girl dan woman misalnya, berbeda dalam hubungan
usia.
Pragmatik (pragmatics)-kemampuan untuk melibatkan diri
dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan keinginan.
Pengaruh Biologis
Keterikatan Biologis
Pakar bahasa Noam Comsky (1957), mengatakan bahwa anak-anak
dilahirkan didunia dengan alat penguasaan bahasa (language acquisition device,
LAD), suatu keterkatan biologis yang memudahkan anak untuk mendeteksi kategori
bahasa tertentu, seperti fonologi, sintaksis, dan semantik. LAD ialah suatu
kemampuan tata bahasa bawaan yang mendasari semua bahasa manusia.
Apakah Binatang Memiliki Bahasa?
Banyak spesies binatang memiliki cara yang kompleks dan
cerdas untuk memberi sinyal bahaya dan untuk mengomunikasikan hal-hal yang
berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti makan dan hubungan seks.
Adakah Suatu Periode yang Penting untuk Menguasai
Bahasa ?
Henry Kissinger mengilustrasikan teori bahwa ada suatu periode
yang penting untuk menguasai suatu bahasa. Misalnya, kalau Anda pindah ke suatu
bagian tertentu kota New York sebelum Anda berusia 12 tahun, Anda kemungkinan
akan bicara seperti layaknya seorang penduduk asli New York. Jelaslah, kini
bahwa masa remaja menandai akhir periode yang penting untuk mempelajari
ketentuan-ketentuan fonologis berbagai bahasa dan dialek. Tetapi jika anak
berimigrasi ketika masih kecil (kurang dari 12 tahun) maka anak tersebut akan
mengalami kebingungan dalam mempelajari bahasa tersebut karena bahasa dari kota
asal belum dapat ia kuasai, ia harus mempelajari bahasa lain ditempat barunya.
Pengaruh Perilaku dan Lingkungan
Kebanyakan peneliti penguasaan bahasa yakin bahwa anak-anak
dari berbagai konteks sosial yang luas menguasai bahasa ibu mereka tanpa
diajarkan secara khusus. Walaupun begitu, proses pembelajaran bahasa biasanya
memerlukan lebih banyak dukungan dan keterlibatan dari pengasuh dan guru.
Strategi mengajarkan bahasa pada bayi atau anak kecil
1. Satu peran lingkungan yang membangkitkan rasa ingin
tahu dalam penguasaan bahasa pada anak kecil disebut motherese,
yakni cara ibu dan orang dewasa sering berbicara pada bayi dengan frekuensi
dan hubungan lebih luas daripada normal, dan kalimat-kalimat yang sederhana.
2. Menyusun ulang (recasting) ialah pengucapan
kata suatu kalimat yang sama atau yang mirip dengan cara yang berbeda,
barangkali dengan menguahnya menjadi suatu pertanyaan.
3. Menggemakan (echoing) ialah mengulangi apa yang
dikatakan anak kepada Anda, khususnya kalau perkataan itu suatu ungkapan atau
kalimat yang tidak sempurna.
4. Memperluas (expanding) ialah mengatakan ulang
apa yang telah anak katakan dalam bahasa yang secara linguistik “canggih“.
5. Memberi nama (labeling) ialah mengidentifikasi
nama-nama benda.
0 komentar:
Posting Komentar