Nama : Teguh Winarno
NIM : 9321 009 10
Kelas : A
|
MEDIA
DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
1.
Heinich dan
kawan-kawannya
mengajukan modal perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan
istilah ASSURE. Model ini kurang
lebih menyarankan
enam kegiatan utama dalam perencanaan pengajaran sebagai berikut:
a.
Menganalisis karateristik umum kelompok
sasaran meliputi usia, jenis kelamin, latar belakang budaya, sosial ekonomi,
pekerjan, dan tingkat pendidikan.
b.
Menyatakan atau merumuskan tujuan
pengajaran.
Diharapkan
siswa memiliki dan menguasai setelah adanya proses pembelajaran.
c.
Setelah
mendapatkanmedia yang tepat dalam pembelajaran sebaiknya digunakan agar
menjadikan tercapainya tujuan, hemat biaya, waktu, dan tenaga.
d.
Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan
bagaimana dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya. Hal ini dilakukan agar kita memiliki prediksi dalam
penyampaian.
e.
Meminta tanggapan dari siswa. Respon
siswa dapat berupa mengulangi
fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman informasi/ pelajaran, atau
menganalisis alternatif pemecahan masalah. Dengan demikian siswa dapat memberikan partisipasi yang
lebih.
f.
Mengevaluasi proses belajar. Tujuan dari
evaluasi adalah untuk mengetahui
tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pengajaran, keefektifan media, pendekatan dan guru itu
sendiri. [1] Apabila dengan media dan metode guru tersebut siswa
sudah dapat memahami materi maka dianggap telah berhasil.
2.
Karena
didalam diri seorang anak ada perbedaan satu dengan lainnya, maka dalam
pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran bermacam-macam pula. Hal ini disesuaikan dengan ; tujuan
instuksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis
rancangan belajar yang diinginkan apakah bersifat audio saja, atau visual saja
atau kedua-duanya, atau mungkin media yang bersifat diam atau bergerak, dan
sebagainya, keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat, dan luasnya
jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam aturan-aturan dan kriteria keputusan dalam memilih media.[2] Adapun dalam pemilihan media pembelajaran sebaiknya kita
menggunakan media yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Mudah
di akses.
b.
Hemat
biaya.
c.
Kesesuaian
dengan keadaan sekolah.
d.
Media
yang digunakan dapat menimbulkan interaksi.
e.
Pertimbangan
dari pihak lain yang mengijinkan, dan
f.
Baik
dan menarik perhatian siswa.[3]
3.
Yang
dinamakan desainer pembelajaran adalah orang yang bertanggung
jawab dalam melaksanakan dan mengkordinasi seluruh perencanaan pembelajaran.[4] Yang tergolong desainer pembelajaran yakni:
a.
Perancang pengajaran, yaitu orang yang
bertanggung jawab dalam
melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas perencanaan, berkemampuan dalam semua
segi proses perencanaan pengajaran.
b.
Pengajar, yaitu orang yang memanfaatkan hasil
prencanaan dan juga ikut dalam perencanaan pengajaran.
c.
Ahli mata pelajaran, yaitu orang yang berkualifikasi dalam pemberian informasi
tentang pengetahuan dan sumber yang berkaitan dengan semua aspek pokok bahasan
yang dikembangkan dalam perencanaan pengajaran.
d.
Penilai, yaitu orang yang berkualifikasi untuk
membantu mengembangkan instrument pengujian untuk uji-awal sejumlah ujian untuk
praktek dan penilaia hasil belajar siswa dalam uji-akhir bertanggung jawab
untuk mengumpulkan dan menafsirkan data selama ujicoba program, dan untuk
menentukan keefektifan dan keefesienannya ketika dilaksanakan secara lengkap.[5]
Syarat-syarat yang harus dimiliki desainer pembelajaran
yakni:
a.
Menguasai
materi sesuai dengan bidangnya. Yakni seorang pendidik sebelum menyampaikan apa
yang akan disampaikannya kepada para siswa hendaknya memahami terlebih dahulu
agar dalam menerangkan nanti lancar dan tidak ada halangan apa-apa. Juga agar
materi yang diberikan dapat runtut dan sesuai standart nasional.
b.
Menguasai
tekhnik desain. Yakni seorang pendidik hendaknya mengetahui desain atau cara
yang akan digunakan dalam penyampaian materi dan memilih metode dan media yang
tepat dengan tujuan agar materi dapat diterima siswa dengan mudah.[6]
4.
Fungsi
pengembangan pembelajaran merupakan satu diantara tiga sistem teknologi
pembelajaran.
a.
Riset-Teori, yaitu cara untuk menghasilkan dan menguji pengetahuan yang berhubungan dengan
fungsi, komponen system instruksional dan siswa.
Hal ini disebut dengan sistematika yang
akurat.
Untuk
memenuhi proses belajar yang aktif yaitu
dengan adanya pencarian informasi
tentang materi, membaca buku, menganalisis, mengetes dengan memberi ujian tulis
atau praktek, menganalisa atau mengevaluasi proses belajar mulai awal hingga
akhir.
b.
Desain yaitu menerjemahkan pengetahuan
teoritis umum menjadi spesifik untuk komponen system instruksional. Maksudnya
yaitu untuk menerjemahkan suatu pengetahuan yang masih umum kedalam pengertian
yang lebih kusus lagi untuk mempermudah daya tangkap materi yang akan di
ajarkan dengan menggunakan
media yang sudah digunakan dan tersusun
secara baik. Seperti mendesain
bahan terprogram, mengembangkan modul, mendesain system peralatan, serta
menyusun bahan-bahan dengan urutan yang benar.
c.
Produksi yaitu menerjemahkan spesifik
untuk komponen system intruksional kedalam hal-hal yang nyata yang spesifik. Maksudnya adalah suatu materi yang sudah dijelaskan
secara khusus
itu di berikan gambaran yang nyata dengan alat-alat untuk memudahkan siswa memahami apa yang
sedang dijelaskan oleh guru seperti menggunakan audio, menggunakan film, menggunakan LCD proyektor, membuat slide disertai dengan suara, dan lain-lain.
d.
Evaluasi-Seleksi yaitu menilai suatu
pengetahuan dapat diterima atau tidaknya komponen system instruksional tersebut
yang sudah nyata. Dibuat sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Itu semua agar
tidak menimbulkan kesalahan pada prespektif siswa terhadap gambaran nyata
tentang materi tersebut. Seperti membuat bahan tes prototype, mereview dan memilih bahan mengembangkan tekhnik
dan model evaluasi dan juga menganalisis
kualitas berdasarkan standart yang telah berlaku.
e.
Logistic yaitu membuat tersedianya
komponen system instruksional untuk fungsi-fungsi lainnya. Maksudnya semua
materi yag sudah dipelajari disusun atau dirumuskan dalam bentuk pemikiran
logika dengan memberikan contoh lain tentang yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan. Seperti
halnya mencatat apapun yang telah diperbaiki, menyusun indeks-indeks bahan-bahan, menyusun menyimpan
mengklarifikasi menjadwal suatu kegiatan yang telah ditentukan.
f.
Pemanfaatan yaitu membawa siswa
berhubungan dengan komponen system instruksinal. Maksudnya seseorang melakukan suatu kegiatan yang
membuat siswa bisa merasakan terhadap materi tersebut secara langsung dengan
menugaskan, menyiapkan materi ,untuk menyiapkan,
membantu dan memberikan tindak lanjut pada siswa dengan cara mengetes siswa
seperti menganalisis cara belajar siswa, menyajikan informasi yang dapat
dipelajari, mendorong atau memotivasi minat
bakat siswa, membandingkan kegiatan belajar dengan cara belajar.[7]
5.
Di
dalam proses belajar mengajar, media sangat mempunyai peranan penting yang
sangat membantu siwa dalam belajar. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka
masing-masing media mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda
pula.
Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara
tepat guna. Beberapa pertimbangan
yang perlu diperhatikan dalam
memilih media antara lain:
a. Media
yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen utama yang harus
diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behavior).
b. Aspek
materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai
atau tidaknya materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil
pembelajaran siswa.
c. Kondisi
audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru
dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi,
latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian
dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.[8]
6.
Pemanjaan
para pelajar dengan berbagai media yang ada sekarang ini pada umumnya sangat
membantu para siswa dalam mencari tambahan materi ajar dan mempersiapkannya
sebelum pembahasan di dalam kelas. Akan tetapi dengan adanya berbagai media
kenyataan yang ada di lingkungan kita bukan hanya menimbulkan hal yang sitif
saja, tetapi juga menimbulkan hal yang negatif pula. Seperti contoh didalam
mengerjakan tugas siswa menganggap sepele terhadap pertanyaan yang diberikan.
Dia beranggapan bahwa akan mudah mencari jawabannya di internet. Dengan
demikian akan menjadikan siswa malas belajar[9].
Dalam suatu media pembelajaran yang
dibutuhakan adalah bagimana siswadapat dengan mudah memahami materi yang
disampaikan guru.Jadi tugas guru adalah mencari media yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dan dapat memengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Dan untuk mendapatkan bahan-bahan ajar, seorang guru harus
memperhatikan hal sebagai berikut:
a.
Guru perlu memiliki
pemahaman media pengajaran antara jenis dan manfaat media pengajaran
b.
Guru terampil dalam
membuat media pengajaran
c.
Pengetahuan dan
ketrampilan dalam menilai keefisiensi penggunaan media dalam proses pengajaran.[10]
7.
Hakikat
Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan
bahan yang dikumpulkan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa
belajar secara individual. Manfaat Pusat Sumber Belajar (PSB) antara lain:
a.
Memberi
pengalaman langsung dan konkrit kepada peserta didik.
b.
Dapat
menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, secara langsung dan
kongkrit.
c.
Dapat
menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas.
d.
Dapat
memberi informasi yang akurat dan terbaru.
e.
Dapat
membantu memecahkan masalah pendidikan, baik dalam bentuk makro ataupun mikro.
f.
Dapat
memberi motivasi yang positif.
g.
Dapat
merangsang untuk berpikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut.[11]
Cara mengelola
Pusat Sumber Belajar (PSB) agar tetap efektif untuk kegiatan belajar dan
pembelajaran adalah:
a.
Merawat
buku-buku yang ada.
b.
Menambah
materi yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.
c.
Menggunakan
literatur yang ada agar lebih memberikan manfaat kepada orang lain.
[1] Azhar arsyad,
asfah rahman. Media Pembelajaran .( Jakarta:Raja Grafindo Persada.2003)
hal 65.
[4] Santi M,
Anggiearanidipta S, Dewi Salma, Buku kerja
Prinsip Disain Pembelajaran (Jakarta: Prenada Media Group, 2008),
hal 16.
[5] Martinis Yamin.
Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. (Ciputat: Gaung
persaada press.Jakarta.2007)hal 14
[7] Drs. Mudhofir,
M.Sc, prinsip-prinsip pengelolaan pusat sumber belajar (bandung: PT
Remaja rosdakarya, 1992) hal 3.
[8] Asnawir,
Basyirudin Umar, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hal
15.
[9]
Alim sumarno. Tekhnik-Tekhnik
Pembelajaran. Html.com diakses 12 juni 2012
[10] Ibid, hal 4-5
0 komentar:
Posting Komentar